Rabu, 09 Desember 2015

NGAWI KOTA RAMAH

"NGAWI KOTA RAMAH"

Kabupaten Ngawi adalah sebuah wilayah kabupaten di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Ngawi. Kota kabupaten ini terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Ngawi memiliki beberapa kesenian dan budaya, disini saya akan mencoba memberikan sedikit informasi tentang budaya Kabupaten Ngawi, dan kesenian budayanya yaitu:


TARI PENTUL MELIKAN

TARI PENTUL MELIKAN
Tarian ini ditarikan dengan memakai topeng kayu yang melambangkan watak manusia yang berbeda-beda namun tetap bersatu dalam kerja. Topeng ini dipengaruhi Jaman Kerajaan Kediri dan masa kini. Iringan gamelan sedikit mendapat pengaruh Reog Ponorogo.
Tari ini digarap atau diciptakan pada tahun 1952 oleh Bapak Munajah di Desa Melikan Kelurahan Tempuran, Kecamatan Paron, Kebudayaan Ngawi. Diciptakan untuk menghibur masyarakat setelah membangun sekolah desa itu. Perkembangan selanjutnya pementasan diadakan untuk  memperingati hari-hari besar nasional dan hari besar Islam oleh penduduk setempat.
Gerak-gerak tarian melambangkan menyembah pada Tuhan Yang Maha Esa agar kehidupan ini menumbuhkan ketentraman dan kedamaian. Digambarkan dalam bentuk berbaris seperti prajurit dan setengah lingkaran. 

TARI OREK OREK


TARI OREK OREK
Ngawi sejak tahun 1980 an terkenal sebagai Bumi Orek Orek.  Sebutan ini tidak lepas dari adanya Tari Orek Orek yang tumbuh subur dan berkembang dimasyarakat luas. Hampir disetiap acara baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat sendiri, tari ini selalu dipentaskan.  Tari Orek–orek merupakan tarian dengan gerak dinamis dengan pemain terdiri dari pria, wanita berpasangan. Menggambarkan muda mudi masyarakat desa yang sehabis kerja berat gotong royong, melakukan tarian gembira ria untuk melepaskan lelah.

TARI BEDOYO SRIGATI

TARI BEDOYO SRIGATI
Tari Bedoyo Srigati ini adalah tarian sakral yang biasanya menjadi tarian upacara adat pada waktu Ganti Langse di obyek wisata spiritual Pesanggrahan Srigati . Tarian Ini ditarikan oleh paling sedikit 10 penari yang semua harus masih gadis. Saat ini Tari Budoyo Srigati juga biasa ditampilkan pada saat ada jamuan tamu yang berkunjung di Ngawi. Ditarikan oleh para gadis cantik dengan pakaian tradisional yang indah dan gerak yang lembut, Budoyo Srigati sangat menarik untuk ditonton.
 

KEDUK BEDJI

KEDUK BEDJI
Upacara Keduk Bedji merupakan salah satu cara untuk melestarikan adat budaya penduduk Desa Tawun sejak jaman dulu. Tujuan utamanya adalah mengeduk atau membersihkan Sumber Beji dari kotoran. Karena di sumber inilah letak kehidupan penduduk Tawun. Menurut masyarakat sekitar, Keduk Bedji harus dilaksanakan pada hari Selasa Kliwon setelah panen di bulan Oktober. Inti dari ritual ini, terletak pada penyilepan atau penyimpanan kendi di pusat sumber air Beji. Pusat sumber tersebut terdapat di dalam gua yang terdapat di dalam sumber.


Ritual ini berawal dari pengedukkan atau pembersihan kotoran di dalam sumber Beji. Seluruh pemuda desa terjun ke air sumber untuk mengambil sampah dan daun-daun yang mengotori kolam dalam setahun terakhir. Setelah itu, ritual dilanjutkan dengan penyilepan kendi ke dalam pusat sumber. Setelah itu, penyiraman air legen ke dalam sumber Beji dan penyeberangan sesaji dari arah timur ke barat sumber. Selama penyeberangan sesaji, para pemuda yang berada di sekitar sumber Beji berjoged dan melakukan ritual saling gepuk (pukul) dengan diringi gending Jawa. Ritual tahunan ini diakhiri dengan makan bersama Gunungan Lanang dan Gunungan Wadon yang telah disediakan bagi warga untuk "ngalub" (meraih) berkah. Warga saling berebut makanan yang dipercaya bisa mendatangkan berkah dan keberuntungan bagi kehidupannya kelak.

BATIK KHAS NGAWI

  BATIK KHAS NGAWI
Batik merupakan salah satu warisan dari kebudayaan asli Indonesia Dewasa ini. Pemerintah baru-baru ini giat mengkampanyekan memakai pakaian batik sebagai identitas nasional. Salah satu industri rumah tangga yang sedang berkembang di dua Kecamatan yaitu di Desa Munggut Kecamatan Padas dan Desa Banyu Biru kecamatan Ngrambe.Batik motif Ngawi ini dibuat dengan teknologi batik tulis. Dengan mengusung ciri khas Ngawi, yaitu padi, bambu dan manusia purba (palu purba), kain ini didesain dengan sangat teliti. Efek rentesan pada setiap konturnya membuat proses batik tulis ini cukup lama. Oleh karena itu kain batik tulis ini dijual dengan harga yang pantas  


MAKANAN KHAS NGAWI

1. Masakan Khas Ngawi Tepo Tahu

Merupakan makanan khas Ngawi nan banyak dijajakan di pinggir jalan sepanjang kota tersebut. Tahu tepo terbuat dari beras dan tahu. Cara membuatnya, awalnya untuk teponya dulu. Tepo itu terbuat dari beras, jadi bentuknya mirip lontong. Beras dibungkus dengan daun pisang atau dengan plastik. Kemudian bungkusan beras dalam daun pisang tadi ditanak di atas dandang selama 30-40 menit, sampai beras matang. Masakan khas Ngawi ini terasa sekali harum daun pisangnya ketika disajikan. Penyajiannya menggunakan tahu nan digoreng setengah matang atau sinkron selera, dipotong kecil-kecil. Kemudian diberi potongan daun seledri dan kol atau kubis. Setelah itu diberi potongan tauge atau kecambah pendek dan disiram dengan kecap berbumbu pedas khas Ngawi.
Makanan khas Ngawi nan sekilas mirip lontong tahu Suci atau tahu Tek Surabaya ini terasa berbeda sebab cara memasak dan penyajian nan berbeda pula.

2. Masakan Khas Ngawi Nasi Pecel

Nasi pecel memang identik dengan daerah Madiun, Nganjuk, Kediri, Ponorogo, dan tentu saja Ngawi sebagai salah satu kota nan berada di lingkaran khas pecel tersebut. Masing-masing pecel memiliki karakteristik khas masing-masing termasuk dengan pecel ngawi. Pecel ngawi biasanya disajikan dengan cara dipincuk, yaitu semacam bungkus segitiga nan terbuat dari daun kemudian disemat dengan lidi bambu di bagian dalamnya. Bumbu pecel ngawi agak berbeda dari pecel Madiun nan halus. Bumbu pecel khas Ngawi ditumbuk kasar dan rasa pedasnya agak menyengat. Pelengkapnya biasanya terdiri dari rempeyek nan renyah khas Ngawi, telur asin nan masir, dan sambal tumpang. Sambal tupang yaitu sambal nan terbuat dari tempe wayu (tempe nan agak busuk) dicampur kencur, daun jeruk, dan santan.

3. Masakan Khas Ngawi Ledre

Ledre Selama ini kita mengidentikkan Ledre dengan makanan khas Bojonegoro. Padahal sebenarnya Ledre merupakan jajanan khas Ngawi nan sudah berpuluh bahkan beratus tahun lalu hadir meramaikan masakan kota tersebut.
Bentuk Ledre seperti opak gapit tapi digulung. Rasa pisang raja nan manis sungguh menggoda selera buat menikmati camilan Ngawi nan renyah ini. Ledre banyak dijual di toko oleh-oleh khas Ngawi.

4. Masakan Khas Ngawi Wedang Cemue

Wedang Cemue merupakan minuman khas Ngawi nan mirip dengan sekoteng atau ronde. Berikut ini ialah resep minuman khas Ngawi nan sinkron apabila dijadikan teman makan pisang goreng di kala hujan.
Bahan Wedang Cemue khas Ngawi:
  1. 2 ruas jari jahe bakar, geprak
  2. 2 batang serai
  3. 3 lembar daun pandan
  4. 4 sdm gula merah- 1 sdm gula pasir
  5. 1/2 mangkok kelapa muda nan diiris
  6. 1 iris roti tawar nan diiris kecil
  7. 5 sendok makan santan kental
Cara Membuat Wedang Cemue khas Ngawi
  1. Siapkan 2 ½ liter air, masak dalam panci
  1. Tambahkan jahe nan sudah digeprak, serai, dan daun pandan, didihkan dan kecilkan apinya. Masak sampai aroma merasuk.
  1. Tambahkan gula putih dan gula merah sekaligus.
  1. Didihkan kembali kemudian masukkan santan, aduk perlahan.
  1. Tambahkan irisan kelapa dan garam.
  1. Angkat, kemudian tata roti tawar nan telah dipotong kecil-kecil, siram dengan kuah cemue.

5. Masakan Khas Ngawi Sate Ayam

Sate ayam memang tidak dapat dilepaskan dari kuliner khas Indonesia, namun Sate Ayam kha Ngawi memiliki disparitas dibanding sate ayam dari Madura maupun Ponorogo nan ada di dekat kota tersebut. Di Ngawi, sate ayam dibumbui dengan bumbu kacang nan diberi sedikit kecap. Tidak seperti sate madura nan penuh dengan kecap serta sate ponorogo nan putih higienis tanpa kecap.

6. Masakan Khas Ngawi Kripik Tempe

Kripik Tempe Kripik tempe sering diidentikkan dengan jajanan khas Malang, padahal awalnya jajanan ini justru dibuat oleh penduduk Ngawi dan Madiun. Keripik Tempe khas Ngawi memiliki cita rasa khas, daun jeruk dan kencurnya sangat terasa dengan dibubuhi sedikit cabe jadi ada aroma pedas serta gurih di sana

http://www.binasyifa.com/769/19/26/kuliner-khas-kabupaten-ngawi-jawa-timur.htm


CIRI KHAS KOTA NGAWI 

tempat rekreasi yang ada saat ini adalah Pemandian Tawun, Waduk Pondok, Air terjun Srambang, serta kebun Teh Jamus yang berhawa sejuk dan terdapat Kolam Pemandian di sekitar Perkebunan Teh tersebut. Perkebunan Teh ini terletak di Kecamatan Sine, Selain Kebun Teh Jamus di Kec. Sine, selain teh di kecamatan sine ada pula perkebunan karet yang dikelola oleh PTP XXIII Tretes Juga ada Bendungan Ndorjo yang lokasinya di Desa hargosari Dsn. Gondorejo. Selain itu terdapat juga situs purbakala Trinil yang menyimpan fosil pithecanthropus erectus(Manusia kera berjalan tegak) pertama kali ditemukan oleh arkeolog Belanda bernama Eugene Dubois.

Gunung Liliran merupakan objek wisata ziarah yang terkenal bagi masyarakat Jawa. Pada bulan Muharam (Syura) para peziarah berdatangan ke puncak bukit pada siang dan malam hari. Sebagian dari mereka bersemadi di beberapa gua atau berziarah ke Makam Joko Buduk. Pemandangan dari puncak bukit memang sangat indah berupa pesawahan dan sungai yang meliuk ke arah utara menuju Bengawan Solo. Sayang hutan di Gunung Liliran tidak indah lagi karena tanaman pinus yang dikelola Perhutani kini banyak ditebangi.

Di daerah ini terdapat Benteng van Den Bosch yang digunakan oleh Belanda sebagai strategi Benteng Steelsel dalam upaya mempersempit ruang gerak Pangeran Diponegoro dalam perang gerilya. Benteng ini sekarang terbuka untuk umum.

http://sraksruk.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-kabngawi-jawa-timur.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar